TN: Tarbiyyatun Nisa’ Mengapa Terlarang dan Apa Solusinya ?

بسم الله الرحمن الرحيم

 Oleh:
Abu Turob Saif bin Hadhor Al-Jawiy
dan Abu Hafsh Muhammad Amin Al-Jawiy
-semoga Alloh mengampuni mereka-
Pengantar ISNAD
Sebenarnya pokok permasalahan bukan hanya berkisar fatwa ulama tentang boleh atau tidaknya pondok TN (Tarbiyyatun Nisa’) ini, atau masalah ada atau tidaknya contoh dari salaf –ini juga pokok permasalahan- sebagaimana yang banyak diperselisihkan bahkan jadi permusuhan karenanya atau sebagaimana yang disorak-soraikan oleh orang-orang yang tertipu. Akan tetapi masalahnya adalah keluarnya mereka (para wanita) serta fitnah yang terjadi karena keluarnya mereka akan menghancurkan sendi-sendi syariat agama ini seperti hancurnya Bani Isroil karenanya. Tidaklah ini semua diadakan oleh musuh-musuh atau orang-orang yang menginginkan ketergelinciran kita dengan ketergelinciran yang sejauh-jauhnya atau bisa dikatakan mereka orang-orang yang mengikuti syahwat saja. Atau orang yang niatnya baik, tetapi tidak tahu penyelisihan syariat yang terjadi dengan sebab didirikannya pondok TN tersebut.
Masalah darimana munculnya pondok TN tersebut, maka kami berprasangka bahwa ini adalah ide-ide ahlul ahwa’ yang mereka pelintir dan putar-balikkan sehingga bisa sesuai dengan dalil dan kemajuan jaman dengan tujuan supaya wanita tidak terbelakang. Akan tetapi bodohnya mereka adalah tidak memikirkan dampak negatif yang terjadi dengan sebab mukholafah tersebut. Herannya! Dalam masalah ini mereka (orang-orang yang mengatakan dirinya salafi) yang menjadi kiblat bukannya kaum salaf, tetapi firqoh-firqoh semisal: Sururiyyin, Ikhwanul muslimin atau Shufiyah yang mereka mempunyai pendidikan semisal pondok TN dengan bangunan yang tinggi dan bertingkat. Ini disebabkan karena jauhnya mereka dari ulama dan ada sebagian dari mereka (asatidzah) kenal dengan ulama tetapi tidak mau berhubungan dengan mereka (ulama). Akhirnya mereka berlaku sewenang-wenang dengan memfatwakan bahwa: “INI ADALAH DHORURIII“, DAN TIDAK APA-APA!
Selengkapnya download Nasehat – Bantahan dan Solusi TN dibawah ini:

  TN: Metode belajar tanpa berkah

  TN: Dilema dan Solusinya