Ditulis oleh
Abu 'Abdirrohman Fathurrohman (hafizhohulloh ta'ala -pent)
(Pengajar Ma'had Umar bin Khatab Kuningan Jawa Barat)
بســـــــم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه ومن اتبع أثره إلى يوم الدين
أما بعد:
Sebelumnya penulis memohon maaf kepada pembaca mengganggu waktu antum, dan tulisan ini khusus ditujukan kepada ikhwan-ikhwan salafi yang mengenal seorang saudara kita yang bernama Oman berasal dari Majalengka agar berhati-hati dari kebrutalan serta kelicikannya didalam medan da'wah. Sehingga dia tidak segan-segan untuk memprovokasi atau menjatuhkan siapa saja yang tidak sejalan dengan keinginannya lewat manuver sms-smsnya atau yang lainnya.
Dan salah satu perkara yang sedang ditempuhnya pada saat ini adalah bagaimana menjauhkan ikhwan salifiyin dari da'i-da'i yang berasal dari markiznya asy syaikh Muqbil رحمه الله yang sekarang diasuh oleh murid utamanya Asy Syaikh Yahya حفظه الله yaitu markiz Darul Hadits Dammaj Yaman.
Kita akan simak bersama bagaimana upayanya untuk menjatuhkan nama baik salah seorang tholib dari Dammaj yang tidak memiliki kesalahan sebelumnya kecuali dikarenakan apa yang disampaikan oleh tholib tsb tidak sesuai dengan jalan yg sedang dia tempuh untuk meraih ambisi/keinginannya bahkan mungkin diperkirakan olehnya bisa menjadi batu sandungan untuknya.
Dan sebelumnya penulis ingin menyampaikan kepada pembaca bahwasannya penulis tidak memiliki ambisi apapun dari tulisan ini selain ingin menyampaikan hakikat kejadian yang dialami penulis kemudian di sebarkan oleh Oman lewat sms dalam bentuk yang tidak sesuai dengan asli kejadiannya, yang puncaknya dengan memberikan julukan kepadanya dengan Tidak berkualitas alias Membebek padahal sebelumnya penulis melihat darinya sikap penuh simpati dan ihtirom dengan sering bertanya,minta nasehat bahkan lebih dari satu kali dia meminta penulis agar bisa mengisi ta’lim ditempatnya. Penulis jadi teringat dengan kisah salah seorang sahabat yang mulia yang tadinya adalah seorang ulama yahudi kemudian masuk Islam (beliau adalah Abdullah bin Salam). Tatkala orang-orang Yahudi belum mengetahui keislaman beliau mereka menyanjungnya dengan sanjungan yang luar biasa akan tetapi tatkala mereka mengetahui keislamannya (tdk sesuai dengan keinginan mereka) seketika itu pula orang-orang yahudi mencelanya dengan celaan yang luar biasa.
Ini tidak berarti penulis mengatakan Oman yahudi, Oman adalah seorang muslim, akan tetapi ada padanya sifat yang tidak baik dalam masalah al wala wal baro/loyalitas.
Adapun kejadian yang dimaksud adalah pertemuan di Talaga.
Semoga Allah menyatukan kita diatas Al Qur'an & As Sunnah berkumpul karena Allah dan berpisah karenanya dan semoga menyatukan kita kelak di akhirat di dalam jannahNya... (Aamiin...-pent)
Kronologi terjadinya pertemuan di Talaga
Pada tanggal 30 Rabi'ul Awal 1432 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 3 maret 2011 Masehi datang sms dari akh 'Abdullah Udi Majalengka yang isinya sebagai berikut :
''Afwan ustadz ana dapat sms dari no yang tidak dikenal ; Bismillah. Dari Ustadz Fathurrohman Kuningan, sebagai nasehat untuk ummat ; ''Yang berkaitan dengan berita yang bathil tentang Al Ustadz 'Abdul 'Alim Kuningan, ana katakan (wa laa uzakki 'alallahi ahada wallahu hasiibuh) : AL USTADZ 'ABDUL 'ALIM BELIAU ADALAH SEORANG USTADZ SALAFY NAASHIH MUTAWAADI', ANA SARANKAN KEPADA IKHWAN UNTUK BERISTIFADAH DARINYA. ORANG YANG MENTAHDZIR DARI MAJELIS2NYA ADALAH TELAH TERJATUH KEPADA KEBATHILAN.'' -boleh disebarkan-
Ini benar dari antum? Baarakallahu fikum.
Ana membenarkan berita tersebut, dan ana sebutkan sebab penulisan sms tersebut dikarenakan ada pertanyaan dari salah seorang ikhwan yg berada di Bekasi tentang sms yang tersebar berisi tahdziran dari menghadiri majelis ustadz 'Abdul 'Alim (hafizhohulloh -pen). Dan ana tegaskan bahwasannya ana sudah mengenal dekat ustadz 'Abdul 'Alim (hafizhohulloh -pent) sejak lebih dari lima belas tahun yang lalu.
Al akh 'Abdullah pun meminta arahan dari ana mengenai tazkiyah/ pujian ana terhadap ustdaz 'Abdul 'Alim karena akan menjadi sebuah isykal/kesulitan bagi ikhwan Majalengka karena tahdziran terhadap ustadz 'abdul 'alim beredarnya di Majalengka (disebarkan oleh....) karena akh 'Abdullah sendiri menyatakan tidak pernah menyebarkan sms tahdziran tsb.
Pada waktu itu ana minta maaf tidak bisa berbicara tentang masalah ini lewat sms/telpon karena khawatir terjadi kesalahpahaman dan ana janjikan ''Jika ada kajian di Talaga insya Allah kita bicarakan''.
Dan tatkala datang waktu kajian bulanan di Talaga seusai ta'lim Riyadhussholihin & Sifat Sholat Nabi anapun memanggil akh 'Abdullah untuk memenuhi janji yang sudah disampaikan sebelumnya dan iapun memenuhi panggilan ana (tatkala Oman melihat akh 'Abdullah dapat panggilan diapun ikut bangkit dibelakangnya dan akhirnya diapun ikut pertemuan tersebut dengan tanpa undangan).
Dan pada pertemuan tersebut hadir pula dua orang lainnya (akh Abu Isa & akh Jundi) yang datang dari Bandung ingin bertanya tentang masalah fitnah yang tengah terjadi di Bandung.
Berlangsunglah pertemuan tersebut menjelang Maghrib kemudian dilanjutkan ba'da Maghrib hingga datang waktu 'Isya dengan penuh persaudaraan & ihtirom/sikap hormat dari awal sampai akhir pertemuan.
Bukti Kelicikan Oman Majalengka
Setelah kurang lebih satu bulan berlalu dari pertemuan tadi tepatnya pada hari Ahad tanggal 9 Jumadil Awal 1432 H/10 April 2011M, ana mendapat kabar dari akh Dadang Cirebon yang berziaroh ke rumah bersama dua orang yang lainnya (akh Agus & akh Adin) bahwasanya beliau mendapat sms-sms dari Oman diantaranya tentang antum. Pada waktu itu ana tidak menanggapi berita tersebut.
Kemudian dua hari berikutnya ana mendapat laporan dari ikhwan yang ada di Ma'had bahwasannya salah seorang ikhwan di Kuninganpun mendapat sms yang sama.
Adapun isi sms tersebut sebagai berikut ;
''Bismillah, inilah isi dialog ana (Oman), ustadz Abdullah, ikhwan Bandung bersama murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 thn
Point pertama, bahwa murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun tidak bisa menjawab ketika dijelaskan bahwa Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) menghina Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab An Najdi rahimahullah
Point ke 2, murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun tidak bisa menjawab ketika dijelaskan kalau Syaikh Yahya menghina Al Imam Al Barbahari rahimahullah
Point ke 3, murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun ternyata tidak mengingkari kalau di pondok Kuningan ada orang-orang yang mentarbiyah pencelaan terhadap ikhwah, asatidzah, dan para ulama
Point ke 4, murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun tidak adil ketika menentukn sikap, contoh ketika dijelaskan bahwa abu Hazim (hafizhohulloh -pen), abu Turob (hafizhohulloh -pen) menghina para ulama malah dibela, sedangkan ketika Luqman Ba'abduh (al hizby hadahulloh -pent) menjelaskan penyimpangan-penyimpangan Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) dengan bukti-bukti malah dibara'
Point ke 5, murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun mengingkari sms si fattan Soni yang isinya khobar dari Taufik Al Hindi isi sms tersebut menjelaskan mauqif murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun
Point ke 6, murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun menegaskan kalau Luqman Ba'abduh (al hizby hadahulloh -pent) bukan hizbiy tetapi mempunyai beberapa kesalahan besar (berbeda dengan Abdul ِAlim, abu Hazim, abu Turob (hafizhohumulloh -pent), dan muqollidunnya)
Point ke 7, murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun menegaskan kalau asatidz bukan hizbi tetapi ahlus sunnah (berbeda dengan teman-temannya di pondok Kuningan)
Yang mengherankan setelah diketahui teman-temannya rusak malah di puji habis-habisan, dan mencela asatidzah yang menyampaikan bukti-bukti penyimpangan Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent), akhirnya diketahui kalau murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun ini tidak berkualitas alias membebek orang yang salah, wallahu musta'an
------------------------------------------------------------------------------------
Tatkala membaca sms diatas ana hanya bisa mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un”..
Dan di hati kecil bertanya-tanya apa yang memotifasi Oman untuk menulis serta menyebarkan sms yang seperti ini serta apa maksud dan tujuannya?
Tahukah wahai saudaraku “ siapa yang dimaksud oleh Oman dengan perkataannya ''murid Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) 10 tahun'' ?
Yang dimaksud oleh Oman adalah orang yang dirinya [Oman] sering duduk di hadapannya untuk menimba ilmu darinya. Siapakah dia? Dia adalah Fathurrohman (hafizhohulloh -pent)
Ana sebutkan hal ini bukan berarti ingin dihormati Oman/mengharap sesuatu darinya, semua itu tidak pernah terbetik dalam pikiran ana karena yang ana harapkan hanyalah balasan dari Allah Azza wa Jalla, akan tetapi ana sebutkan agar saudaraku (para pembaca -pent) mengetahui perbedaan sikap Oman tatkala (berada -pent) di hadapan Fathurrohman (hafizhohulloh -pent) dengan sepak terjangnya tatkala (dia/Oman berada-pent) di belakangnya (Fathurrohman hafizhohulloh -pent).
Yang lebih mengherankan lagi dia tidak berani menyebutkan nama Fathurrohman (hafizhohulloh -pent) dalam sms-nya, entah apa maksudnya? Seandainya tujuannya ingin menjatuhkan citra Asy Syaikh Yahya حفظه الله maka sangat busuk sekali perbuatannya. Perlu diketahui bahwasanya Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) adalah seorang 'alim di negeri Yaman yang dipilih oleh Syaikhnya (Asy Syaikh Al Mujaddid Muqbil bin Hadi al wadi'i رحمه الله ) sebagai gantinya (penerusnya -pent) dan beliau (rohimahulloh -pent) menyatakan Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) adalah yang paling berilmu jika dibandingkan dengan 'ulama lainnya di negeri Yaman. Mohon perhatian, tatkala ana sebutkan keutamaan Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) janganlah dinilai (sebagai -pent) suatu tindakan ghuluw terhadapnya akan tetapi sebagai bentuk al’i’tiroof li dzawilfadhli fadhlahu/mengakui keutamaan orang yang memiliki keutamaan dan mendudukan orang sesuai dengan kedudukannya.
Maka setelah membaca sms Oman di atas, ana spontan menulis jawaban singkat yang isinya sebagai berikut ;
Bismillah, dari Fathurrohman [pengajar di Ma'had Kuningan].
Alhamdulillah washolatu wassalam 'ala Rosulillah.Amma ba'du,
Berlandaskan firman Allah Azza wa Jalla dalam Al Qur'an surah An Nisaa ; 148 yang maknanya ;
Allah tidak mencintai perkataan buruk yang diucapkan dengan terang-terangan kecuali orang-orang yang di dholimi, dan Allah Azza wa Jalla Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Telah beredar sms dari seorang yang bernama Oman Majalengka (semoga Allah memberikan hidayah kepadanya) yang isinya kesimpulan-kesimpulan yang dia ambil dari hasil pembicaraan yang berlalu akan tetapi kesimpulan yang dia berikan kesimpulan yang cacat...dia memberikan gambaran suasana pembicaraan yang jauh sekali dari kenyataan (dia gambarkan bahwasannya ana terpuruk dalam pembicaraan tersebut, padahal pada waktu itu Oman keadaannya seperti syaithon bisu (hadir tanpa undangan dan tidak banyak berbicara), begitu pula isi pembicaraan yang dia simpulkan menunjukkan kekurangan ilmu, amanah serta khaufnya dari Allah ta'ala.
Semoga Allah (Ta'ala -pent) menyampaikan tulisan ini pada orang-orang yang menerima sms Oman.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
PENJELASAN SMS DI ATAS.
Adapun perkataan ana bahwasannya kesimpulan yang disebutkan oleh Oman adalah kesimpulan yang cacat dan menunjukkan kekurangan ilmu, amanah serta khoufnya Oman dari Allah تعالى penjelasannya sebagai berikut ;
Pada point pertama dan kedua Oman merasa gembira tatkala ana tidak menjawab kedua pertanyaan tadi padahal ana katakan di awal pertemuan, Pokok pembicaraan kita tidak berkaitan dengan Masyayikh akan tetapi yang berkaitan dengan keadaan ikhwah/asatidzah di Indonesia dan pada waktu itu ana bacakan langsung sms yang ana tulis yang berisi tentang mauqif-mauqif ana yang sudah tersebar sejak lampau dan diketahui banyak ikhwan ;
Bismillah, dari Fathurrohman (pengajar di ma'had Kuningan).
Alhamdulillah washolatu wassalam 'ala Rosulillah. Amma ba'du,
Sehubungan dengan tersebarnya sms dari seorang yang majhul (tidak dikenal) berisi penukilan kalam ana yang disebarkan dengan tanpa izin dan telah dirubah dari konteks aslinya dengan menggunakan kata-kata kasar dan tidak pada tempatnya sehingga memberikan pengertian yang tidak sesuai dengan apa yang ana sampaikan.
Maka berkata ini adalah mauqif-mauqif ana ;
Ana tetap menjunjung tinggi kehormatan Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) & Ma'had Darul Hadits Dammaj mendorong tholabah untuk rihlah ke Daarul Hadits di Dammaj.
Ana berlepas diri dari mauqif ustadz-ustadz (hadahumulloh -pent) yang mencela Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) dan Darul Hadits Dammaj.
Ana menasehatkan tholabah pemula untuk menyibukkan diri dengan tholabul 'ilmi & menyerahkan masalah fitnah sepenuhnya kepada 'ulama terutama Asy Syaikh Robi' (hafizhohulloh -pent)
---------------------------------------------------------------------------------------------
Maka kita bisa mengetahui bahwasannya pertanyaan tentang Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) sudah keluar dari pokok pembicaraan, seandainya itu merupakan suatu perkara yang mesti djawab maka alangkah mudahnya menjawab syubhat seperti itu baik secara logika orang awam ataupun secara kenyataan.
Secara logika, kita tanyakan pada diri kita masing-masing ; Apakah antum berani mencela Asy Syaikh Muhammad bin 'Abdilwahhab/Asy Syaikh Al Barbahari atau para Imam Sunnah yang lainnya?
Seandainya antum menjawab tidak berani, maka antum jangan mengira antum lebih cemburu terhadap agama & 'ulama dari para 'ulama yang Allah katakan tentang mereka إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء ''Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba-hambaNya hanyalah 'ulama''.
Begitu pula antum jangan menganggap orang-orang yang belajar di hadapan Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) seperti bebek , antum tahu siapa yang ada dihadapan beliau?
Di hadapannya para penghapal Al Qur'an dan As Sunnah, para pentahqiq & pengajar, para da'i ilallah, yang tentunya mereka lebih paham dan kritis dari pada antum, terlebih dalam masalah yang sudah ma’ruf di kalangan Salafiyin yaitu ihtiromul’ulama/memuliakan para ‘ulama.
Secara waqi'/kenyataan, Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) dan para tholabah belajar mengajarkan kitab-kitab, ulama di atas. Dan ana termasuk yang belajar kepada beliau Syarhussunnah karangan Al Imam Al Barbahary (rohimahulloh -pent) begitu pula kutub Asy Syaikh Muhammad bin 'Abdil wahhab رحمهما الله.
Dan perlu diketahui bahwasannya syubhat-syubhat yang isinya berita miring tentang Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) nota benenya adalah ketidaksukaan sebagian orang yang di hatinya berpenyakit terhadap Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) sehingga dia berusaha mencari-cari kesalahan Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) sekalipun dengan takalluf/terlalu dipaksakan seperti mencari potongan-potongan kalimat yang disampaikan Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent) di ta'limnya yang mana tatkala kalimat yang dipotong dari kalimat sebelum & sesudahnya tersebut bisa memberikan makna yang negatif kemudian diekspos di internet atau diadukan kepada 'ulama yang mereka perkirakan bisa menjatuhkan kepercayaan umat terhadap Asy Syaikh Yahya (hafizhohulloh -pent).
Dan hal inipun tidak jauh dengan yang diperbuat oleh Oman di dalam masalah ini dengan memotong-motong isi pembicaraan sehingga tergambar tidak seperti kejadian aslinya.
Dan suatu penilaian Oman yang keliru yang tersirat dari kalam Oman menganggap suatu 'aib (tidak berkualitas) tatkala seseorang ditanya kemudian tidak tahu/tidak menjawab.
Dan jika penilaian Oman seperti itu maka dia harus banyak belajar ilmu & adab tholibil 'ilmi.
Bukankah kita sudah banyak membaca kalam-kalam salafuna as sholeh begitu pula amalan mereka yang mendorong kita untuk mengatakan tidak tahu tatkala ditanya tentang perkara yang kita tidak memiliki ilmu tentangnya.
Tidak jauh dari ingatan kita perkataan shahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud (rodhiyallohu 'anhu -pent); Wahai manusia barang siapa memiliki sesuatu dari ilmu maka sampaikanlah dan barang siapa yang tidak mengetahui maka katakanlah Allahu ‘alam.
Karena sesungguhnya termasuk dari ilmu seseorang mengatakan “Allahu’alam” dari perkara-perkara yang dia tidak mengetahuinya.
Begitu pula Al Imam Malik (rohimahulloh -pent) tatkala beliau ditanya tentang beberapa perkara kemudian mengatakan ; saya tidak tahu,
Apakah tatkala Al Imam Malik mengatakan tidak tahu/tidak bisa memberikan jawaban kemudian kita katakan Al Imam Malik tidak berkualitas???
**Adapun Point ketiga & selanjutnya, penggambaran Oman tentang Ma'had Kuningan yang negatif,
Maka ana katakan مهلا يا أخيّ ,
Alhamdulillah para tholabah mempelajari manhaj dari sumbernya, adapun memperingatkan tholabah dari orang-orang yg memiliki sifat-sifat yang menyelisihi jejak as salaf as sholeh itu termasuk manhaj ahlissunnah waljama'ah.
Adapun tuduhan antum (Oman) santri dididik untuk mencela seorang salafy/ustadz yang istiqomah terlebih 'ulama itu hanya tuduhan semata.
Silahkan antum datang ke Ma'had Kuningan lihat bagaimana para santri belajar dengan penuh semangat dan kesungguhan (jangan sampai antum seperti perumpaan yang ma'ruf ; Bisa melihat semut di seberang lautan sedangkan gajah di pelupuk mata tak nampak.
Siapa yang di sibukkan dengan fitnah, malas menuntut ilmu, berusaha menyelesaikan fitnah hanya dengan semangat yang disertai dengan perasaan dan hawa nafsu tanpa disertai ilmu & ketaqwaan? إن شــــاء اللـه Oman bisa menjawabnya
***Adapun ana mengatakan Luqman Ba'abduh (al hizby hadahulloh -pent) memiliki kesalahan yang fatal berupa pelecehannya terhadap 'ulama & Darul Hadits Dammaj serta menanamkan hal tersebut pada para pengikutnya itu sudah suatu yg ma'ruf dan banyak buktinya, & wajib baginya untuk bertaubat dari perbuatannya tersebut. Tidak perlu mencari-cari kambing hitam sifulan begini si 'allaan begitu.
Dan merupakan suatu alasan yang (sangat -pent) bisa diterima tatkala Luqman (hadahulloh -pent) dalam keadaan seperti itu kemudian sebagian ahlul'ilmi atau sebagian tholabah menghukumi Luqman (hadahulloh -pent) atau (dan mereka -pent) yang sejalan dengannya sebagai seorang hizby, sekalipun lisan ana tidak pernah mengatakan seperti itu.
Terakhir ana ingin menyampaikan nasehat untuk Oman yang juga untuk kita seluruhnya ;
Alangkah baiknya jika gunakan waktu kita untuk membaca, mentadabburi serta menghafal Al Qur’an & As Sunnah setelah itu kita amalkan dalam kehidupan kita.
Tidakkah kita bertanya pada diri kita ; “Berapa juz Al Qur’an yang sudah kita hafal? Berapa puluh/ratus hadits yang sudah kita hafal? Berapa banyak ilmu yang belum kita miliki dan kita membutuhkannya?!
Tinggalkanlah Qiil wa Qool karena itu perbuatan yang dibenci Allah ta’ala sebagaimana diriwiyatkan oleh Al Imam Bukhory & Al Imam Muslim (rohimahumulloh -pent) bahwasannya Nabi kita (shalallahu 'alaihi wa sallam -pent) bersabda ; “Sesungguhnya Allah Ta'ala membenci untuk kalian tiga perkara; qiila wa qool (katanya dan katanya), katsrota sual (banyak meminta/bertanya) dan menyia-nyiakan harta”.
SEBAIK-BAIKNYA KALIAN ADALAH ORANG YANG BISA DIHARAPKAN KEBAIKANNYA
DAN ORANG LAIN MERASA AMAN DARI KEJELEKANNYA
DAN SEBURUK-BURUKNYA KALIAN ADALAH ORANG YANG TIDAK BISA DIHARAPKAN KEBAIKANNYA DAN ORANG LAIN TIDAK MERASA AMAN DARI KEJELEKANNYA
(Hadits Shohih dari Abu Hurairoh rodhiyallohu 'anhu)
Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan karunia kepada kita sehingga kita bisa beristiqomah di atas jalanNya
Dan semoga Allah menjauhkan kita dari segala kejelekan di dunia dan di akhirat.
(Aamiin... -pent).
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُوا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت
أستغفرك و أتوب إليك
Tulisan ini di tulis pada malam Kamis 13 Jumaadil Ulaa 1432 H
Seandainya pembaca yang mulia mendapatkan kekeliruan pada tulisan ini إن شــــاء الله penulis akan memperbaiki kekeliruan tersebut.
(Abu 'Abdirrohman Fathurrohman hafizhohulloh -pent)
sumber: http://assalafy-alhaq.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment