Buah-Buah Yang Matang Dari Hasil Ziaroh Ahlul Ilmi yang Bermanfaat

Ditulis oleh : Abu ‘Abdulloh Kholid bin Muhammad Al-Ghirbany
setelah saya membacakannya kepada saudaraku Muhyab-hafidhzohulloh-
dan beliau berada di negri jihad maka beliau mengikrarkannya dan mengagumkannya.
Diterjemahkan : Abu ‘Ubaid Fadhl  bin Muhammad Arsyad Tholib
Makassar 9 Jumadil ula 1433 H
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله و أشهد أن لا إله إلا الله  وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله صلى الله عليه و آله و سلم ; أما بعد
Maimun bin Mihron berkata :
و جدت صلاح قلبي في مجالسة العلماء
“Saya dapati baiknya hatiku pada duduk bersama ulama”
Hal ini pada menuntut hadits , ilmu dan sunnah , maka bagaimana dengan orang yang rihlah untuk mendengarkan nasihat  dan arahan mereka pada problematika yang menimpa kaum muslimin?!!
Dan sungguh Alloh ta’ala telah menganugrahkan kepada saya suatu perjalanan rihlah singkat ke Makkah Al-Mukarromah-semoga Alloh memuliakannya dan menjaganya dari tipu muslihat para penipu- pada tahun ini 1433 bulan Robi’uts Tsany untuk menziarohi ayah dan ibuku –semoga Alloh menjaga mereka-  terlebih lagi mereka telah sampai usia lanjut , yang mana Ayahku telah kehilangan akalnya –semoga Alloh memberikan kepada kita dan ayahku husnul-khotimah-
Dan bersama saya Al-Akh Al-Fadhil  seorang da-i ilalloh Mahyab bin Saiyf Al-Ahmady –hafidhzohulloh wa ro’aahu- pembicara resmi daerah Wailah bagi suku-suku Hilfun-nushroh.
Dan dari program dasar kami setelah pelaksanaan ‘Umroh adalah berjumpa/ziaroh dengan Ahlul Ilmi , sebagaimana ini adalah suatu kebiasaan para salafush-sholih dalam rihlah perjalanan mereka , menyenangkan/merindukan berjumpa dengan para ulama , bergaul , musyawaroh , dan mengambil faidah dari mereka (berupa) ilmu , petunjuk , sifat dan akhlaq mereka.
Dan sungguh Alloh telah memudahkan kami untuk berjumpa di Kaukabah , dari kalangan Ahlul-Ilmi , Ahlul- Huda penerang kegelapan  yang dengan mereka (Alloh) menunjukkan/menerangkan setiap fitnah kegelapan. Kerena mereka adalah Ahlul-Qur an dan orang khususnya , berkata ‘Umar bin Khotthob rodhiyallohu ‘anhu :
الحمد لله الذي امتن على العباد بأن يجعل في كل زمان فترة من الرسل بقايا من أهل العلم يدعون من ضل إلى الهدى، ويصبرون منهم على الأذى، ويحيون بكتاب الله أهل العمى، كم من قتيل لإبليس قد أحيوه وضال تائه قد هدوه، بذلوا دماءهم وأموالهم دون هلكة العباد، فما أحسن أثرهم على الناس وأقبح أثر الناس عليهم، يقتلونهم في سالف الدهر إلى يومنا هذا بالحدود ونحوها فما نسيهم ربك، وما كان ربك نسيا، جعل قصصهم هدى، وأخبر عن حسن مقالتهم فلا تقصر عنهم فأنهم في منزلة رفيعة، وأن أصابتهم الوضيعة
Segala puji bagi Alloh yang mengkaruniakan kepada hamba-hamba-Nya dengan menjadikan pada setiap waktu priode dari para rosul , ahlul-ilmi yang menyeru siapa yang sesat kepada petunjuk , bersabar atas gangguan mereka , dan menghidupakan dengan kitabulloh ahlul-‘Ama (orang-orang yang buta) , betapa banyak dari korban-korban Iblis mereka hidupkan , dan orang-orang sesat tersesat mereka tunjuki(kebenaran) , mengorbankan darah dan harta mereka demi menolak kebinasaan hamba , betapa baik budi mereka kepada manusia dan betapa buruk manusia kepada mereka , mereka membunuh mereka dari lampau waktu sampai hari ini dengan aturan-aturan dan semisalnya , dan Robb-mu tidaklah meninggalkan/melupakan mereka(begitu saja) dan tidaklah Robb-mu lupa, Alloh menjadikan Kisah-kisah mereka sebagai petunjuk , dan mengabarkan tentang baiknya ucapan-ucapan mereka , maka janganlah kamu mengabaikan mereka , karena sesungguhnya mereka pada kedudukan yang tinggi , walaupun mereka tertimpa dengan kehinaan,”
Ucapan ini dinisbatkan kepada ‘Umar sebagaimana pada kitab Al-Bida’ karya  Ibnu Wadh-dhoh kemudian masyhur dari Al-Imam Ahmad.
Dan berkata Ibnul-Mubarok-rohimahulloh-
من استخف بالعلماء ذهبت آخرته ومن استخف بالأمراء ذهبت دنياه ومن استخف بالإخوان ذهبت مروءته
Barang siapa yang meremehkan para ulama maka hilang akhiratnya , barang siapa yang meremehkan penguasa hilang dunianya , dan barang siapa yang meremehkan ikhwah(sahabatnya) hilang muruah/wibawahnya.
Dimana ziaroh ini dengan musyawaroh guru kami yang mulia Al-‘Allaamah , syaikhus-sunnah Yahya bin ‘Ali Al-hajury –hafidhzohulloh wa ro’aahu- ketika saya sampaikan kepadanya keinginanku untuk menziarohi ayahku dan keinginan untuk menziarohi para ulama , maka beliaupun meminta agar kami menyampaikan salam-nya kepada mereka dan telah sampai -wal-hamdulillah-
Dan bermusyawaroh dengan Ahlus-sunnah terdapat dalamnya kebaikan yang besar,  berkata Ibnu Syabiib :
سُئِلَ بَعْضُ الْخُلَفَاءِ أَيُّ شَيْءٍ يُؤَيِّدُ الْعَقْلَ ؟فقَالَ: مُشَاوَرَةُ الْعُلَمَاءِ
Sebagian khulafa’ ditanya : perkara apakah yang menguatkan akal? Ia menjawab : musyawaroh para ulama
Dan Al-Hasan berkata : مَا شَاورَ قَومٌ قَط، إلَّا هُدُوا لأَرْشَدِ أُمورِهم
Tidaklah suatu kaum bermusyawaroh kecuali ditunjuki kepada perkara terbaik mereka.
Pertama :
Bersama Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Jahbadz An-Naqid Al-Bashir dzul-Aql Ar-rosyid wa Ar-ro’yi Asy-Syadiid Al-imam Baqiyyatus-salaf Abu Muhammad Robi’ bin Hadi al-Madkholy Al-Hasyimy Al-Qurosyy , begitu beliau –hafidhzohulloh wa ro’aahu- mengetahui kedatangan kami , maka Al-Akh Al-Fadhil An-Nashih ‘Alamud-diin As-sudany -yang Alloh menjadikannya sebagai pintu kebaikan dan penutup kejelekan antara Ahlul-Ilm – beliau membawa kami dari sekitar Al-Harom Al-Makky (Masjid) setelah penunaian ‘umroh menuju kediaman Asy-syaikh yang mulia , maka beliau menyambut kami dengan sambutan yang kami merasa diri kami hina dengan-nya dan rasa malu dari kehangatan dan rasa sengannya seakan-akan senangnya orang tua yang berjumpa dengan anaknya, beliaupun berpanjang cerita bersama kami sambil melemparkan pendengaran dan akal (perhatian) nya  dan seluruh itu adalah keinginan besar untuk mendengarkan kabar anak-anaknnya para mujahidin dibumi kemuliaan dan karomah , maka kamipun menyampaikan salam Asy-Syaikh Yahya dan beliaupun menjawab salamnya.
Dan dari yang mengejutkanku pengamatannya tentang kejadian-kejadian yaman , dan apa-apa yang terjadi dalam peperangan antara Ahlussunnah dan Rofidhoh , dari awal kemudian seterusnya , seakan akan ia berada di tengah-tengah peperangan , maka kamipun menceritakan , mengabarkan ,menyampaikan dan mendengarkanya apa yang membuat setiap muslim dan mukmin senang sedangkan beliau bertakbir dan memuji Alloh , den beliau menganjurkan kami untuk terus bertahan dan ribath dan sesungguhnya pertolongan Alloh itu dekat.
Majlis yang berkelanjutan mulai dari ba’da Isya’ sampai pukul 12 malam , dan pembicaraan dengan Asy-Syaikh tidaklah membosankan , kemudian beliau seperti kebiasaannya dalam menjamu tamu , menyajikan kepada kami makan malam ,dan pembicaraan bersama beliaupun berlanjut tidak terputus , dan senyuman hampir-hampir tidak terputus dengan kekosongan yang indah.
Sungguh ia adalah pria/tokoh ummat ini , tokoh sunnah, tokoh kecintaan membawakan kebaikan kepada Ahlus-sunnah , dan beliau berangan-angan seandainya ia memiliki kekayaan bumi sungguh ia akan memberikannya kepada para santri/penuntut ilmu di kawasan peperangan di Wailah,
Dan saya melihat kesungguhannya untuk menyatukan kesatuan (Ahlus-sunnah) , menjembatani kerenggangan serta meninggalkan perpecahan. Dan kesibukannya adalah Ahlus-sunnah di Yaman dan perjalanan mereka dengan Rofidhoh berupa anjurannya kepada kami untuk berziaroh kepada Ulama Kerajaan Arab Saudi , yangmana ucapannya memiliki posisi di hati kami. Karena beliau mengetahui bahwa kejelasan suatu perkara bagi Ahlul-Ilmi adalah suatu penyelesaian besar dan juga pertolongan besar.
Kamipun merasa mulia dengan bertemu dengannya sebanyak 3 kali , dan yang ini pada pertemuan pertama, kemudian pertemuan ke-2 setelah kepulangan kami dari berjumpa dengan para ulama , yangmana beliau sangat menginginkan buah hasil pertemuan kami pada ziaroh tersebut , maka kamipun mengabari-nya dengan buah yang besar yang dibuahkan dari ziaroh tersebut, maka beliaupun bersukacitap pada wajahnya, dan hal ini adalah dari keutamaan Alloh.
Dan pada pertemuan kedua kami bersama Asy-Syaikh –hafidhzohulloh- kami berjumpa dirumahnya dan disisinya dengan Asy-Syaikh Al-Fadhil As-Salafy Ad-Da’i ilalloh Muhammad bin Nashir Al-‘Ariny-hafidhzohulloh- penulis tulisan-tulisan yang baik dalam bantahan terhadap kelompok-kelompok yang menyelisih , maka beliaupun senang dengan keberadaan kami , kami melihat darinya perhatian yang besar dalam mengamati (kejadian-kejadian) sekitar Wailah.
Dan pada ziaroh ke-3 , teman safar-ku Mahyab telah safar , dan saya telah menghubungi  Al-Akh ‘Alamuddiin dan mengabarkannya bahwa saya memiliki beberapa pertanyaan dan saya senang kalau dijawab oleh Asy-Syaikh , maka beliaupun menghubungi Asy-Syaikh , dan yang membuatku semakin senang adalah pertanyaan tersebut berkaitan dengan pertempuran melawan rofidhoh , maka sayapun sepakat dengan Asy-Syaikh (untuk bertemu) setelah ‘Isya’ , maka sayapun duduk disampingnya dan meminta izin untuk direkam , dan beliau setuju –hafidhzohulloh-
Sayapun melemparkan kepadanya beberapa pertanyaan ,kemudian beliau menjawabnya dengan pertanyaan yang tepat dan sesuai dan jawaban ini tersebar di situs Aloloom dengan judul                             أَجْوِبَةُ العَلَّامَة رَبِيع المَدْخَلِي السَّدِيدَة عَلَى أَسْئِلَةِ خَالِد الغُربَاني المُفِيدَة
Dan perbincangan kami berputar sekitar pengkafiran orang-orang Hutsy , maka beliaupun-hafidzohulloh- meminta tambahan dari artikel-artikel dan buku-buku Hutsy yang menunjukkan tentang kekufurannya agar beliau memberikan bantahan. Maka sayapun memperlihatkan kepadanya suatu selebaran yang disebar di Aloloom dengan judul : حَقَائِق عَنِ الفِّكْرِ الحُوثي
Bagian kedua ,maka beliaupun membacanya –hafidhzohulloh- apabila beliau melewati sebagian perkataan Hutsy yang kotor lagi kufur Asy-Syaikh berkata : ini kekufuran ini kekufuran.
Kemudian beliau-hafidhzohulloh- meminta  narasumbernya  dan sayapun menjnjikannya untuk mencarikannya , semoga Alloh memudahkan untuk mengirimkan-nya kepada beliau.
Dan beliau meminta padaku untuk menyampaikan salamnya kepada Asy-Syaikh Yahya , saudara-saudara serta anak-anaknya dari kalangan Ahlus-sunnah di Yaman.semoga Alloh mensyukuri tawadhu’ beliau , bantuan , kebaikan dan kemuliaannya   , dan saya memohon kepada Alloh agar memanjangkan umurnya dalam kebaikan dan sunnah.
Kedua :
Bersama Asy-Syaikh Al-Mufty Al-‘Allamah Al-Faqih ‘Abdul-‘Aziz Alusy-Syaikh –hafidhzohulloh wa ro’ahu-
Dimana kami mampu menziarohi beliau di masjid Jami’ beliau setelah Sholat ‘Ashar dan bersama kami Al-Akh Al-Fadhil Asy-Syaikh Al-Mubarok : Mubarok Alu Rokan Ad-Dusary -hafidhzohulloh wa ro’ahu- dimana beliau memperkenalkan kami dengan Asy-Syaikh , maka beliaupun menyambut kami dengan penuh kegembiraan dan ia bertanya-tanya tentang kabar Dammaj , maka kamipun menyampaikan salam Asy-Syaikh Yahya dan beliaupun menjawab salamnya dan berkata sampaikan salam untuknya. Kemudian beliau mendo’akan kami dengan pertolongan dan mewasiatkan kami untuk bersabar dan bertahan. Dan beliua meminta kami untuk mengunjungi beliau di kantornya Al-Ifta’ maka kamipun pergi mengunjunginya kunjungan kedua  dan menyambut kami dan menyajikan kebaikan-hafidhzohulloh-
Ketiga :
Bersama Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Faqih Al-Ushuly Al-Qodhy ketua Majlis Al-Qodo’ Al-A’la : Sholih Al-Luhaidan –hafidhzohulloh wa ro’aahu-
Dimana kami mengunjuginya di Masjidnya dan bersama kami Asy-Syaikh Mubarok kemudian memperkenalkan kami kepadanya . maka beliau menyambut kami dengan sambutan yang baik dan kami melihat tanda-tanda perhatian kecemburuan/simpati terhadap saudara-saudaranya Ahlus-sunnah , dan bahwa perkara yang harus menolong mereka dari orang-orang Dhzolim kemudian beliau mendo’akan kami dengan kebaikan , dan menganjurkan kami agar bersabar dan ribath , dan berkata sampaikan salam-ku kepada Asy-Syaikh Yahya
Keempat :
Bersama Asy-Syaikh Al-Allamah Al-faqih Al-Khotib Al-Fashih : Sholih bin fauzan Al-Fauzan –hafidhzohulloh wa ro’aah- dimana kami hadir dalam khutbah jumat-nya di masjidnya dan kamipun berjumpa dengannya di kantornya Al-Ifta’ dan menyambut kami , dan bersama kami Asy-Syaikh Mubarok, maka kami menyampaikan salam Asy-Syaikh Yahya dan beliau menjawab salamnya dan bertanya kepada kami tentang Dammaj dan perang disana . kami melihat darinya perhatian besar terhadap saudara-saudara dan anak-anaknya disana.
Kelima :
Bersama Asy-Syaikh Muhammad bin Hasan Alusy-syaikh Udhuw Haiatil-ifta’ –hafidhzohulloh wa ro’ah- kami mengunjunginya dikantornya dan bersama kami Asy-Syaikh Mubarok Alu Rokan , maka beliau menyambut kami dengan sambutan yang baik lagi luarbiasa , dan yang mengejutkan kami adalah begitu kami melihat pengamatan beliau terhadap berita-berita  saudaranya dalam peperangan melawan Rofidhoh dan beliau-hafidhzohulloh- telah melakukan upaya yang baik , semoga Alloh subhanahu wa ta’ala memberkahi ilmu dan upayanya , dan pertemuan yang menarik bersama beliau  , beliau menganjurkan kami untuk terus berhubungan dan agar tidak meninggalkan celah/kerenggangan antara Ahlul-Ilmi dan terus berhubungan dengan mereka. Dan beliau membebani kami berupa salamnya kepada Asy-Syaikh Yahya hafidhzohulloh
Keenam :
Bersama : Asy-Syaikh Al-Allamah Abdul-Muhsin Al-‘Abbad hafidhzohulloh wa ro’ah- kami berjumpa dengan beliau setelah kami menghadiri dars-nya di masjid An-Nabawi , maka kamipun pergi bersama kawannya setelah dars tersebut menuju mobilnya , dan beliau memberikan kepada kami sedikit dari waktunya dan memberikan wasiat kepada kami untuk terus bersabar dan ribath serta mendo’akan kami  dengan pertolongan.
Ketujuh :
Bersama Asy-Syaikh Sholih As-Suhaimy –hafidhzohulloh wa ro’ah- dimana kami berjumpa dengannya di kantornya , maka belaiupun senang dengan kami dan bertambah senangnya dengan pertemuan yang dilangsungkan oleh Al-Akh Mahyab melalui siaran radio Riyadh dan beliau memuji Al-akh Mahyab dan ceramahnya dan beliau adalah seorang yang muwaffaq dalam bantahan dan jawabannya tersebut. Kemudian beliau bertanya kepada kami tentang Dammaj dan tentang perang. Dan beliau sebelumnya telah pergi untuk mengunjungi Najron mencari-cari para korban.
Kedelapan :
Bersama Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul-wahhab Al-‘Aqil –hafidhzohulloh wa ro’ah- dimana beliau menyambut kami dirumahnya dan kami melihat pengamatan yang luar biasa tentang berita Dammaj dan juga berita perang. Dan dari bentuk cintanya kepada Dammaj ia berkata bahwa ia akan mengirim anaknya di Dammaj untuk menuntut ilmu.
Kesembilan :
Masyaikh yang lain dan para penuntut ilmu , Kami telah berusaha untuk bertemu dengan Asy-Syaikh Husain Alusy-Syaikh akan tetapi beliau saat itu musafir , demikian juga Asy-Syaikh ‘Ali Al-Hudzuify maka kami mendapatinya waktu itu sedang sibuk dan berkata datanglah besok. Akan tetapi kami dalam keadaan safar maka kami tidak sempat untuk berjumpa dengannya pada hari setelahnya karena kami sudah safar.
Demikian juga kami berjumpa dengan banyak penuntut ilmu di Riyadh , Jeddah ,Al-Madinah , dan Makkah dari Saudara-saudara yang mulia As-Salafy yang simpati terhadap dakwah As-Salafiyyah dari kalangan orang-orang berkebangsaan Saudi , Yaman , dan selainnya. Demikian juga sebagian dari kalangan ‘Ilaamiyyiin (media) seperti Al-Akh Kholid Al-Ghomidy dari siaran Wishol , yang berusaha untuk berjumpa dengan kami , demikian juga sebagian wartawan Ash-Shuhuf wal-Idza’ah As-Su’udiyyah yangmana mereka bersemangat untuk mendengarkan berita saudara-saudara mereka di Yaman terlebih-lebih di Wailah , seperti Doktor Muhammad As-Sa’iidy yang kami melihat darinya pengorbanan yang baik dalam menolong Dammaj bahkan lebih “Atsar Al-Qodhiyyah ‘Ala Ro’yil-‘Aam” dan sungguh telah melakukan pertemuan bersama Al-Akh Mahyab Adh-Dholi’I dan menyebarkannya di Radio Idza’ah(siaran) Riyadh dan kami sudah menyebarkannya di situs Aloloom.net.
Juga kami berjumpa dengan Al-Akh Doktor ‘Umar Az-Zubaidy , beliau seorang jurnalis yang terkenal di media Al-Wathon , beliau datang ketempat tinggal kami.
Dan kebanyakan mereka dengan jelas mengatakan usaha besar yang dilakukan oleh Aloloom.net /شَبَكَة العُلُومِ السَّلَفِية berupa ketepatan dalam penukilan berita dan juga berbedanya dengan selainnya , demikian juga karena dalamnya terdapat kebaikan dan sunnah.
Kesimpulan Rihlah ;
  • Kunjungan kepada Ahlul-Ilm dan mendengarkan arahan-arahan dan nasihat mereka.
  • Kami mendapati bahwa Darul-Hadits  di Dammaj telah mendapatkan kedudukan yang besar di hati-hati mereka , dan tempat/pusat perhatian mereka , dan mereka menyampaikan salam kepada Asy-Syaikh Yahya –hafidhzohulloh wa ro’ah- , para santrinya dan di negri perang/jihad.
  • Kami terkejut dengan lushuushud-dakwah (para pencuri) yang telah dahulu untuk mengemis dengan nama “Dammaj” , dengan “Blokade Dammaj”  , “perang melawan rofidhoh”  , “ korban perang” , “shuhada’ dan anak yatim” dan , dan ….bahkan telah sah konferensi/organisasi dengan nama Dammaj dan belum ada sepeserpun yang sampai sebagaimana yang saya tahu- Wallohu a’lam-
  • Dan Alhamdulillah koordinasi mu’amalah langsung kepada Asy-Syaikh Yahya atau siapa yang beliau ridhoi untuk memotong jalan-jalan yang mendaki(susah).
Dan ini apa yang dimudahkan dalam penulisannya dari perjalanan pendek yang indah tersebut , dan saya memohon kepada Alloh subhanahu wa ta’ala agar memudahkan perjalanan berikutnya , dan sungguh perjalanan tersebut membuahkan hasil berupa kebaikan dan manfaat yang banyak.
وَالحَمدُ للهِ أوَّلا وَآخِرَا وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبينَا مُحَمَّد وَعَلَى آلهِ وَصَحبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا مَزِيدًا
-selesai-

Artikel Terkait


◄ Newer Post Older Post ►

Al Manshurah

 

Copyright 2011 Al Manshurah is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger